Seharusnya sekarang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa lapisan es mencair
karena suhu permukaan bumi meningkat.
Berbagai film-film terkenal Hollywood dan para pendukung pemanasan global
telah menyampaikan kepada kita berbagai skenario kiamat. Zaman es. Tsunami.
Badai-badai super. Namun, sebenarnya ada yang mengharapkan lapisan es mencair
karena satu hal: minyak dalam jumlah luar biasa besar.
Menurut sebuah
laporan Survey Geologi AS, diperkirakan ada 13% cadangan minyak bumi yang belum
terjamah, dan 30% gas alam yang berada di bawah selubung tebal es Arktik. Para
eksekutif perusahaan minyak ngiler
untuk mendapatkan kesempatan mulai melakukan operasi pengeboran. Berbagai
bangsa pun demikian.
Rusia telah
mengirimkan armada kapal selamnya untuk menjelajahi Kutub Utara. Amy Crawford,
penulis untuk Smithsonian Magazine mengatakan
Cina berada diurutan berikutnya.
“Sangat jelas Cina
tidak mempunyai garis pantai Arktik. Batas bagian utara Cina berada sekitar 900
mil dari Lingkaran Arktik. Tapi mereka mencari pengaruh.”
Agar Cina bisa ikut
bermain, mereka perlu mendapat dukungan dari Kanada, salah satu pemasok utama
minyak mentah mereka. Namun jika Kanada memberi dukungan mereka pada Cina, langkah
ini akan merusak hubungan Kanada dengan negara tetangga mereka di sebelah
selatan, Amerika Serikat.
AS dan Kanada
sedang berlomba-lomba untuk mengontrol Northwest Passage, sebuah jalur laut
langsung ke Kutub Utara, yang berkat pemanasan global, bebas dari es untuk
pertama kalinya setelah bertahun-tahun. Rute ini secara substansial lebih
pendek (faktanya: 4.000 mil dan 2 minggu lebih pendek) daripada rute
alternative melalui Terusan Panama. Jelas, ini menggambarkan pengumpilan
keuangan. Kanada mengatakan bahwa Northwest Passage berada dalam yuridiksinya,
sementara AS berpendapat bahwa Northwest Passage merupakan bagian dari perairan
internasional. Biarkan pertengkaran
dimulai!
Sebaliknya, Rusia
mengendalikan 100% Northeast Passage, memberi mereka keuntungan yang berbeda
dalam lomba mengklaim minyak Arktik, yang secara teknis ‘untuk diperebutkan’.
Crawford menulis, “Mereka (Rusia)
ditahun 2007 sebenarnya telah mengirimkan kapal selam mini rahasia untuk
menancapkan bendera titanium di sana. Kedengarannya
seperti keluar dari buku panduan Christopher Columbus.”
Perusahaan-perusahaan
minyak raksasa berlomba-lomba untuk bersaing, tapi sejauh ini mereka terpaksa
meninggalkan arena eksplorasi karena ketidakmampuan teknologi yang
dimiliki. Sebagian besar kapal-kapal
tanker saat ini tidak dapat bertahan pada suhu Arktik yang di bawah nol dan
angin ganas, masalah yang tidak perlu dikhawatirkan oleh kapal selam angkatan
laut.
Apakah minyak dan
gas sepandan dengan semua kesulitan yang kita lalui? Bukankan akan lebih
menghemat biaya apabila negara-negara berinvenstasi pada energi alternatif?
Mengapa mengharapkan lapisan es mencair saat kita bisa bekerja sama mendapatkan
solusi infrastruktur energi yang bersih dan terbarukan? Kecuali kalau kita
memang mau menghabiskan masa pensiun kita di bawah air…
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 30
Juli: http://anashell.blogspot.com/2013_07_01_archive.html
[ Smithsonian Magazine, affordable energy, Ana shell, Ana Shell NRGLab, ana shell sh-box, electricity production sh box, energy alternative, energy costs. Wal Mart, nrglab asia, NRGLab auction ]
No comments:
Post a Comment