Sunday, October 20, 2013

Trend Gasifikasi Biomassa

Energi biomassa diciptakan melalui pembakaran atau konversi biokimia materi organik untuk dipergunakan sebagai bahan bakar. Beberapa materi organik yang digunakan untuk energi biomassa termasuk kayu, serbuk gergaji, rumput, jagung, tebu, limbah pertanian, dan tanaman hidup lainnya. Ada banyak proses untuk mengubah biomassa menjadi energi.


Jika terdiri dari limbah, biomassa memiliki nilai tambah dalam mengubah sampah menjadi energi, jika dari bahan hasil pertanian, maka dapat memberikan keuntungan secara ekonomi kepada petani. Juga mungkin untuk menanam tanaman yang dikhususkan untuk aplikasi biomassa, akan tetapi, menggunakan limbah yang ada adalah cara paling hijau untuk produksi biomassa.

Bahan bakar minyak biomassa seperti etanol dapat menghasilkan sekitar lima kali lipat energi yang dipergunakan untuk perbuatannya, yang membuat cara ini terdengar lebih sebagai sumber energi ekonomis. Sisi negatifnya adalah semakin jauh tujuan bahan bakar dikirimkan, maka semakin kurang ekonomis dari segi pembiayaan. Dengan demikian, nilai utama dari proses energi biomassa adalah jika biomassa dipergunakan di tempat di mana biomassa diproduksi, seperti area pertanian dan komunitas di sekitarnya.

Para ahli sedang mencari solusi yang lebih efisien untuk penggunaan energi biomassa, karena enerrgi ini memberikan keuntungan lingkungan sekitar dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Transisi ke biomassa akan membantu dunia mengurangi produksi limbah dan emisi gas rumah kaca. Namun pada saat yang sama, produksi bahan bakar biomassa masih terbilang mahal karena merupakan terknologi yang relatif baru. Perbaikan metode penciptaan bahan bakar secara efisien dan dengan biaya yang lebih terjangkau masih dalam penelitian.


Proses gasifikasi terjadi dengan didukung temperatur tinggi dan pengendalian jumlah oksigen dan uap pada saat mengubah materi karbon seperti petrolium, batu bara, biomassa, and bahan bakar nabati menjadi hidrogen dan karbon monoksida. Proses konversi ini menghasilkan apa yang disebut dengan syngas dan merupakan produk biomassa yang lebih efisien dibandingkan proses pembakaran. Syngas dapat dibakar secara langsung, dipergunakan untuk menghasilkan metanol dan hidrogen dan bahkan dapat dikonversi lebih jauh menjadi bahan bakar sintetis.

Cara paling optimal menggunakan biomassa adalah melalui gasifikasi dengan mengikuti aktuasi di dalam turbin gas.

Di masa mendatang, penerapan yang tepat akan generator turbo harus menghasilkan industri ekonomi, yang mengumpulkan biomassa dalam jumlah besar (pabrik gula, pabrik penyulingan, pabrik pembuatan gula, dll).

Penggunaan biomassa memungkinkan penggunaan negara akan batu bara, gas, atau minyak untuk produksi listrik. Lebih dari itu, jumlah emisi karbon dioksida akan berkurang dua kali lipat.


Turbin gas NRGLab (dalam proses paten) menghasil energi listrik paling terjangkau di dunia dari metana, propana, butana, metanol dan turunannya, sama baiknya dengan syngas dengan harga yang cukup murah yaitu $0.02 USD per kW/h. Turbin NRGLab tidak hanya meningkatkan efisiensi konversi dibandingkan dengan turbin konvensional (sebesar 75%), juga lebih murah. Turbin 25MW oleh NRGLab berharga $15 juta USD, dibanding turbin yang sama yang tersedia di pasar saat ini yang harganya mencapai $40 juta USD. Dengan gasifikasi turbin NRGLab, harga jauh lebih murah setara dengan harga di mana biomassa dibakar tidak sebagai bahan bakar, tetapi sebagai penghasil listrik dengan tingkat keseimbangan yang positif.

Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 7 Oktober: http://anashell.com/anashell/2013/10/07/biomass-gasification-trend/

gasifikasi biomassa, Proyek Gasifikasi NRGLab, gasifikasi NRGLab, NRGLab, energi biomassa, energi, energi NRGLab, Ana Shell NRGLab, Proses gasifikasi, Syngas, gasification Ana Shell, gasification nrglab, gasification project ]

No comments:

Post a Comment