Tuesday, June 3, 2014

Bank Makanan

Surat kabar di Inggris terkenal akan laporan berita mereka yang berpihak kepada politik. Hal ini membuat surat kabar Inggris menjadi sumber yang tidak dapat diandalkan jika kita berupaya memperoleh informasi yang objektif dan fakta tentang kejadian-kejadian di salah satu dari negara terkaya di dunia itu; sebaliknya, ini juga berarti bahwa surat kabar Inggris dapat menjadi barometer budaya yang menggambarkan perasaan dari penduduk khususnya dewasa ini saat publik dapat menanggapi dengan mudah hal-hal yang mereka baca melalui sosial media seperti Twitter.



Salah satu contohnya berasal dari artikel yang diterbitkan akhir pekan ini pada surat kabar Mail on Sunday. Surat kabar ini adalah rekanan dari Daily Mail, yang terkenal pro sayap kanan dan sering menerbitkan berita-berita kosong, yang secara mengejutkan telah menjadi situs surat kabar paling populer di internet melalui tulisan-tulisan mereka akan politik ektrim, cerita-cerita mengejutkan, serta foto-foto paparazzi tentang para selebritas. Surat kabar Mail on Sunday mengirimkan reporter penyidik ke beberapa bank makanan Inggris, kegiatan amal yang memberikan makan secara cuma-cuma kepada orang-orang yang tidak punya pekerjaan, tereksploitasi, dan tertindas yang saat ini jatuh miskin akibat resesi berkepanjangan yang menimpa banyak negara di Eropa.

Para reporter ini datang ke bank makanan dan mengaku tidak mempunyai pekerjaan dan berbohong tentang situasi mereka sehingga tampak kelaparan dan putus asa. Bank makanan melakukan pengecekan identitas terlebih dahulu kemudian memberikan bingkisan makanan. Menurut Mail on Sunday ini adalah penghinaan yang menyedihkan dan menyatakan bahwa laporan tentang adanya satu juta orang Inggris yang harus pergi ke bank makanan tahun lalu adalah salah. Mereka mengklaim bahwa orang-orang yang pergi ke bank makanan hanyalah  orang-orang yang mencari makanan gratis, seperti halnya para reporter yang menyamar itu.

Tanggapan yang muncul di Twitter dan sosial media lainnya penuh dengan reaksi kemarahan. Orang-orang menyebutkan bahwa jika orang-orang dari Mail on Sunday mau berbohong demi makanan bukan berarti semua orang akan melakukan hal yang sama. Lebih jauh, orang-orang menyatakan bahwa meskipun klaim dari Mail on Sunday benar, hal itu tidak masalah.Bahkan jika 20% dari penerima makanan bank makanan tidak benar-benar memerlukannya, hal itu berarti masih ada setidaknya 800.000 orang yang benar-benar kelaparan dan membutuhkan bantuan. Kebanyakan dari jumlah ini adalah anak-anak.  Meskipun angka ini kurang dari angka satu juta, angka yang sering digunakan, seharusnya tetap membuat malu negara yang disebut sebagai salah satu yang terkaya di dunia.

Inggris masih terus menjadi salah satu negara dengan angka GDP tertinggi di dunia, pemilik kota mahal London, pebisnis kelas elit, bankir, dan politikus dengan pendapatan tinggi bahkan saat orang-orang biasa mengalami kesulitan secara ekonomi. Para orang kaya ini telah menganjurkan berkembangnya ideologi yang memandang orang yang memerlukan bantuan sebagai orang yang tidak layak menerima bantuan karena mereka tidak mau mencoba, bekerja keras, atau hanya ingin memperoleh bantuan cuma-cuma. Padahal fakta memperlihatkan bahwa gaji kebanyakan orang tidak meningkat, pekerjaan tidak tersedia, dan para mahasiswa yang baru lulus harus menanggung beban tambahan utang. ‘Pemenang mengambil semuanya’ adalah ideologi kapitalis yang menganjurkan orang miskin untuk saling menginjak agar dapat menang.

Ideologi inilah yang dianjurkan oleh Mail on Sunday dalam artikel bank makanan mereka. Untunglah, publik tidak setuju. Timbulnya kebutuhan akan bank makanan adalah problem sesungguhnya, bukan dari jumlah orang yang menggunakannya. Hal ini memperlihatkan bahwa semakin banyak orang mulai sadar dan menyadari kesalahan dari ideologi ini. Kita berharap bahwa ini adalah awal dari bangkitnya kesadaran publik dan dimulainya perlawanan terhadap elit politik yang telah lama membuat orang-orang yang mereka buat miskin menjadi kambing hitam.


Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli di publikasikan tanggal di 30.04.2014:  http://anashell.blogspot.com/2014_04_01_archive.html

[ surat kabar Inggris, sosial media, Mail on Sunday, Daily Mail, bank makanan Inggris, GDP, kesulitan secara ekonomi ]

No comments:

Post a Comment