Beberapa minggu lalu, sebuah
pabrik manufaktur Volkswagen di Tennessee melakukan pemungutan suara untuk
menentukan jika para pekerja akan berafiliasi dengan serikat buruh atau tidak. Sebenarnya ini adalah prosedur standar yang
biasa dilakukan di seluruh industri di dunia.
Hasil pemungutan suara yang ketat menetapkan, setidaknya untuk sekarang,
bahwa pabrik tersebut tidak menjadi anggota serikat buruh. Meski kejadian ini
terlihat normal, namun hasil pemungutan suara tersebut menjadi perbincangan di
seluruh Amerika.
Seorang senator Republikan
dituduh memengaruhi pemungutan suara dengan menakut-nakuti para pekerja bahwa
mereka akan membahayakan negara bagian Tennessee, dan mengambil potensi
lapangan pekerjaan bagi teman-teman dan keluarga mereka. Sang senator berpendapat bahwa jika
Volkswagen menjadi bagian dari serikat buruh, pengusaha lain akan menghindari
Tennessee saat menentukan lokasi pabrik manufaktur – pilihan mereka akan jatuh pada negara bagian
lain yang tidak berafiliasi dengan serikat buruh (seperti beberapa negara
bagian di wilayah barat dan timur yang tetap tidak berafiliasi dengan serikat
buruh). Lebih lanjut, mereka juga
berpendapat bahwa jika para pekerja menjadi anggota serikat buruh, pemerintah
negara bagian tak lagi memberi subsidi kepada Volkswagen sebagai dukungan
menempatkan fasilitas produksi di Tennessee – pada dasarnya mencoba mewujudkan ramalan mereka
menjadi kenyataan dengan mendorong VW merelokasi pabriknya.
Situasi anti serikat buruh
seperti ini tetap meluas di Amerika Serikat.
Padahal perusahaan-perusahaan asal Jerman seperti Volkswagen memiliki
budaya yang kuat dalam keterlibatan dengan serikat buruh, setidaknya di Jerman,
karena adanya kepercayaan yang kuat akan kerja sama, asas saling menguntungkan,
dan kebutuhan bekerja sebagai sebuah masyarakat. Sebaliknya, di Amerika Serikat ideologi anti
serikat buruh meluas, dan banyak perusahaan yang mengancam untuk meninggalkan
wilayah tertentu jika serikat buruh dibentuk tanpa adanya reaksi dari para
politisi atau pemerintah.
Walmart dan McDonalds adalah
perusahaan loyalis anti serikat buruh. Walmart bahkan mengamati dengan ketat
para karyawan dan akan segera menindak jika terdengar adanya kegiatan yang
mengarah pada pengorganisasian buruh – sebuah
catatan kepada manajemen toko yang berisi sikap anti serikat buruh baru-baru ini bocor ke publik. Sejak
ditandatanganinya perjanjian NAFTA pada tahun 1994, kini semakin mudah bagi
perusahaan-perusahaan untuk menutup proses manufaktur mereka dan memindahkannya
ke selatan dekat perbatasan Meksiko, tempat upah buruh dibayar lebih murah dan
mudah didayagunakan karena tingginya tingkat kemiskinan.
Memang, serikat buruh juga
punya kesalahan. Namun serikat buruh telah lama menjadi cara tradisional yang digunakan
oleh kelas pekerja dan mereka yang miskin untuk menuntut serta memenangkan hak
asasi serta kebebasan dari para pemilik kapitalis yang menindas. Jadi bisa
dimengerti alasan perusahaan kapitalis besar seperti Walmart yang ingin
menghancurkannya. Bagaimanapun, para
politisi seharusnya membela masyarakat yang diwakilinya, bukannya malah
mendukung korporasi anti serikat buruh, seperti yang dilakukan oleh senator
Republikan asal Tennessee. Sayangnya,
politisi saat ini lebih memilih uang dan rekan-rekan korporatnya daripada
membela yang miskin dan kelas pekerja. Inilah waktunya bagi kelas pekerja di
negara bagian wilayah selatan untuk sadar dan memilih wakil rakyat yang
berbeda.
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris, artikel asli
di publikasikan tanggal di 09.03.14:
http://anashell.blogspot.com/2014/03/fighting-for-union-in-tennessee.html
[ pabrik manufaktur, Volkswagen di Tennessee, Seorang senator Republikan, Walmart, McDonalds, NAFTA, Memang, serikat buruh juga punya kesalahan, kelas pekerja ]
No comments:
Post a Comment